Sistem Manajemen Proyek Konstruksi Jalan dan Jembatan
Sistem Manajemen Proyek Konstruksi Jalan dan Jembatan dikelola dengan baik akan berimbas pada hasil yang baik pula.
Proyek konstruksi adalah suatu rangkaian kegiatan untuk membangun atau mendirikan suatu bangunan atau konstruksi pada lokasi tertentu dengan waktu yang terbatas, tidak berulang, dan hasilnya berupa produk yang dapat dipertanggungjawabkan, dengan melibatkan berbagai sumber daya.
Rangkaian kegiatan Sistem Manajemen Mutu tersebut bertujuan untuk menghasilkan suatu bangunan yang memenuhi syarat biaya, mutu dan waktu. Sistem manajemen mutu mencakup elemen-elemen: tujuan (objectives), pelanggan (customers), hasil- hasil (outputs), prosesp-proses (processes), masukan-masukan (inputs) pemasok (suppliers), dan pengukuran untuk umpan-balik dan umpan- maju (measurements for feedback and feedforward).
Sistem manajemen mutu terdiri atas empat tingkatan, yaitu :
- Inspeksi (Inspection), adalah mengkaji karekteristik proyek dalam aspek mutu, dalam hubungannya dengan suatu standart yang ditentukan. Inspeksi akan menentukan baik atau tidaknya proyek berdasarkan mutunya.
- b.Pengendalian Kualitas (Quality Control – QC), terdiri dari kegiatan pemeriksaan pekerjaan, bersama-sama dengan manajemen dan pendokumentasian bahwa pelaksanaan pekerjaan sudah sesuai dengan persyaratan kontrak dan peraturan-peraturan yang berlaku QC merupakan suatu unsur atau bagian dari QA.
- Jaminan Kualitas (Quality assurance – QA), adalah semua perencanaan, metoda dan langkah sistematis yang diperlukan untuk memberi keyakinan bahwa semua perencanaan, perancangan dan pelaksanaan yang dilakukan sudah sesuai dengan standart-standart yang berlaku, serta syarat-syarat yang dispesifikasikan dalam kontrak.
- "Total Quality Management (TQM), adalah gabungan dari semua bentuk manajemen kualitas yang tujuan utamanya adalah memenuhi kepuasan pelanggan dengan menitikberatkan pada peningkatan berkelanjutan
- Tahap manajemen setelah pelaksanaan proyek adalah pengendalian. Ini berarti di dalam Pengendalian mutu pelaksanaan proyek, sebelum proyek selesai, sudah ada proses pengendalian. Sebagai salah satu fungsi dan proses kegiatan dalam manajemen yang sangat mempengaruhi hasil akhir proyek, pengendalian mempunyai tujuan utama meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama proses berlangsungnya proyek."
Fungsi pengendalian :
Fungsi pemantauan
Dengan pemantauan yang baik terhadap semua kegiatan proyek akan memaksa unsur-unsur pelaksana untuk bekerja secara cakap dan jujur, dan pemantauan akan memotivasi para pekerja atau unsur sumber daya yang ada didalamnya. Sehingga dengan demikian akan mengetahui prestasi masing- masing yang akan dicapai.
Fungsi manajerial
Pada pekerjaan yang komplek dan mudah terjadi perubahan (dinamis) pemakaian pengendalian dan sistem informasi yang baik akan memudahkan manajer untuk segera mengetahui bagian-bagian pekerjaan yang mengalami kejanggalan atau memiliki performa yang kurang baik. Dengan demikian dapat segera dilakukan usaha untuk mengatasi atau meminimalkan kejanggalan tersebut.
Produktivitas adalah suatu hubungan antara output terhadap input dari suatu produk konstruksi. Dalam hal ini yang dimaksud output adalah barang / jasa sedangkan input adalah tenaga kerja, material dan peralatan.
Sehingga disimpulkan bahwa produktivitas adalah suatu hubungan antara input (tenaga kerja, material dan peralatan) / sesuatu yang melaksanakan suatu produk konstruksi dengan output (barang/jasa) / hasil dari suatu proses konstruksi yang mana produk yang dihasilkan sesuai dengan perencanaan.
Konsekuensi dari suatu produktivitas adalah apabila produktivitas suatu proyek konstruksi semakin tinggi maka secara langsung akan mengurangi biaya, dan waktu pelaksanaan akan lebih cepat dari yang direncanakan. Dengan semakin tingginya produktivitas maka hasil atau produk konstruksi yang dihasilkan akan mendapatkan kualitas / mutu yang sesuai dengan tujuan.
1. Pengendalian
Untuk mencapai mutu/kualitas yang sesuai dengan perencanaan tidak terlepas dari suatu pengendalian baik pengendalian mutu, biaya dan waktu dan dipengaruhi juga oleh peningkatan produktivitas.
Selain perencanaan, salah satu fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan dan suksesnya pelaksanaan suatu proyek adalah pengendalian (controling). Pengendalian adalah merupakan pengukuran dan koreksi terhadap hasil kerja para staf untuk menjamin bahwa apa yang dilaksanakan cocok dengan yang telah direncanakan.
2. Hubungan Pengendalian Mutu dengan Peningkatan Productivitas
Pengendalian Mutu pada Proyek erat hubungannya dengan Peningkatan Produktivitas di proyek yaitu :
a. Peningkatan Produktivitas terhadap Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu dan biaya tidaklah bisa lepas dari suatu manajemen mutu maupun produktivitas. Penyedia jasa telah membuat jadwal perencanaan yang mana pada tiap minggu akan dievaluasi apakah ada keterlambatan atau pekerjaan terjadi percepatan, hal ini oleh pelaksana di breakdown dengan laporan harian.
b. Peningkatan Produktivitas terhadap Pengendalian Sumber Daya Manusia
Tenaga kerja yang dipakai di proyek sangat beragam tingkat kualitas dan kuantitasnya. Dalam hal ini adalah tenaga kerja untuk tenaga yang langsung dibayarkan seperti mandor, kepala tukang, tukang dan pekerja, karena dari analisa dapat diperhitungkan atau ditaksir besaran biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja.
Produktifitas tenaga kerja menjadi pertimbangan sebagai pengendalian biaya upah dalam Proyek, semakin meningkat produktivitasnya maka pekerjaan yang dihasilkan akan menyebabkan penurunan pengeluaran biaya, mempersingkat waktu pelaksanaan dan akan menjadikan mutu pekerjaan sesuai dengan yang diinginkan.
c. Peningkatan Produktivitas terhadap Pengendalian Material
Bahan atau material adalah besarnya jumlah bahan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan bagian pekerjaan dalam satu kesatuan pekerjaan. Pemakaian bahan atau material dalam proyek perlu direncanakan secara efektif dan efisien serta tidak terjadi masalah akibat tidak tersedianya material pada saat dibutuhkan. Dalam pelaksanaan proyek penggunaan material juga harus diawasi kualitas dan kuantitasnya sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhannya. Adapun langkah yang dilakukan oleh penyedia jasa dalam pengendalian mutunya, dengan mengadakan uji laboratorium berupa test sampel bahan yang dipakai, seperti uji tulangan baja, uji sampel beton, serta analisa material lainnya. Hal ini sebagai langkah dalam mencegah terjadinya pembongkaran pekerjaan (rework) akibat dari tidak terpenuhinya spesifikasi material yang disyaratkan.
d. Peningkatan Produktivitas terhadap Pengendalian Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam suatu proyek dipengaruhi oleh produktivitas alat terhadap volume pekerjaan yang akan dilakukan sedangkan jumlah peralatan yang dibutuhkan bergantung pada durasi kegiatan, kondisi lapangan, keadaan cuaca, efisiensi alat, kemampuan operator, kapasitas dan jumlah alat.
Untuk menentukan produktivitas alat, diperlukan data-data penggunaan peralatan dengan kondisi proyek yang tidak jauh berbeda. Dalam hal ini, penyedia jasa yang melaksanakan pekerjaan berpedoman pada pengalaman proyek- proyek sebelumnya, untuk dapat menentukan produktivitasnya, pengendalian biaya untuk komponen alat sangat penting, terutama jika alat tersebut adalah sewa. Efisiensi dan efektifitas penggunaan alat disesuaikan dengan waktu penyelesaian pekerjaan agar biaya operasional atau sewa tidak membengkak.
e. Peningkatan Produktivitas terhadap Pengendalian Sub-Kontraktor
Pada pelaksanaan proyek, ada bagian- bagian tertentu yang diborongkan kepada pihak lain. Untuk itu, pengendalian sub kontraktor yang masuk dan ikut terlibat dalam pelaksanaan proyek harus melalui seleksi baik kualitas maupun biaya, sehingga bagian pekerjaan yang dikerjakan oleh sub kontraktor akan menghasilkan produk konstruksi yang mempunyai mutu/kualitas sesuai yang direncanakan.
Dengan melibatkan Sub Kontraktor, maka produktifatas semakin meningkat karena ada bagian pekerjaan yang dikerjakan sub kontraktor sehingga akan memperpendek waktu pelaksanaan, dan juga dengan melalui proses seleksi sub kontraktor maka pekerjaan yang dihasilkanpun akan mempunyai mutu/kualitas sesuai yang direncanakan.
MANAJEMEN LALU LINTAS
Demi kelancaran di dalam pekerjaan dan tidak mengganggu lalu lintas kendaraan yang melintas, kami akan menempatkan personil khusus untuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan. Kami juga akan menerapkan metode buka tutup jalan sehingga diharapkan pekerjaan bisa terus berjalan dan pengguna lalu lintas juga bisa lewat.
Disamping itu kami juga akan menempatkan rambu - rambu lalu lintas dan peringatan bahwa disitu sedang dilaksanakan pekerjaan jalan dan menghimbau kepada pengguna jalan supaya mengurangi kecepatan dan berhati - hati selama melintas di lokasi tersebut.
MANAJEMEN WAKTU PELAKSANAAN
Dengan jangka waktu pelaksanaan yang hanya 5 bulan, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Kami akan selalu berkoordinasi dengan pihak terkait apabila terjadi permasalahan external. Adapun untuk mengejar keterlambatan, kami juga akan mengoptimalkan untuk lembur pekerjaan sehingga diharapkan pekerjaan tidak mengalami keterlambatan di dalam schedule pelaksanaan.
MANAJEMEN PENGELOLAAN MATERIAL
Material adalah hal yang harus disiapkan sejak dini, untuk itu kami sudah jauh - jauh hari menyetok material di Base Camp sebanyak banyaknya. Sedangkan untuk material yang belum tercaver, kami juga sudah sruvey ke sekitar lokasi pekerjaan dan menanyakan langsung kepada leveransir terdekat untuk kesedianyanya nanti membantu memasok material apabala dibutuhkan.
MANAJEMEN PERALATAN
Peralatan yang akan kami gunakan sudah kami persiapkan dan kami pastikan dalam kondisi yang baik. Adapun untuk alat yang memungkinkan untuk sewa, kami juga sudah mengecek. Untuk memaksimalkan di dalam pelaksanaan pekerjaan, kami akan mengatur mobilisasi alat sesuai dengan kebutuhan di lapangan sehingga tepat waktu, tepat mutu dan tepat guna.
ANTISIPASI CUACA
Mengingat kondisi saat ini cuaca tidak dapat diperkirakan dan sering terjadi hujan, kami berusaha untuk melakukan efisiensi waktu yang artinya bahwa dikala cuaca bagus kami akan memaksimalkan pekerjaan sehingga nantinya tidak terjadi keterlambatan kerja yang disebabkan oleh cuaca yang tidak baik.
PENGENDALIAN MUTU
Demi menjaga Kualitas dan mutu pekerjaan, segala bentuk material yang akan digunakan untuk di uji coba terlebih dahulu pada laboratorium independent guna mengetahui mutu dari bahan / material tersebut. Apakah material tersebut memenuhi syarat spesifikasi atau tidak. Apabila didapati material tersebut tidk sesuai spesifikasi maka akan segera diganti menggunakan material baru yang memenuhi spesifikasi dengan pengujian terlebih dahulu.